Powered By Blogger

Kamis, 17 Februari 2011

MENLU KANADA: INDONESIA CONTOH BAGI PENGEMBANGAN DEMOKRASI

Menteri Luar Negeri Kanada Peter Gordon MacKay menyatakan bahwa Indonesia merupakan contoh suatu negara yang sebelumnya di bawah pemerintahan otoriter namun dalam waktu singkat tampil sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.

Hal tersebut dikemukakan Menlu Kanada saat menerima kunjungan Menlu RI Hassan Wirajuda di Ottawa baru-baru ini, demikian siaran pers KBRI Ottawa, Jumat.

Menurut Gordon MacKay, dilihat dari perkembangan di bidang HAM dan demokrasi, Indonesia selayaknya dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain yang sejauh ini masih terpuruk dalam situasi dan kondisi otoriter yang penuh kekerasan.

"Kita semua mengagumi berbagai upaya yang dilancarkan pemerintah dan rakyat Indonesia dalam penghormatan terhadap Hak Azasi Manusia dan demokrasi," kata Mackay.

Menlu Mackay juga menyatakan bahwa persahabatan antara Kanada dan Indonesia yang telah berlangsung lama bahkan sejak awal kemerdekaan Indonesia, membuat Kanada tidak akan pernah ragu untuk mendukung Indonesia dalam berbagai hal yang berkaitan dengan HAM.

Sementara itu Menlu Hassan Wirajuda yang berada di Kanada 16-18 Mei itu memaparkan berbagai perkembangan terakhir yang telah dan sedang berlangsung di Indonesia.

Menlu Wirajuda menegaskan bahwa sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia memiliki kepercayaan diri yang lebih besar untuk lebih berperan dalam kancah internasional, termasuk untuk terus mengembangkan dan memperkuat hubungan bilateral dengan Kanada.

Ia mengungkapkan keseriusan Indonesia dalam penghormatan HAM dengan disusunnya rencana aksi nasional di bidang HAM (RAN-HAM).

Dalam kaitan ini, Menlu Wirajuda mengundang keterlibatan dan dukungan Kanada yang lebih besar dalam pengembangan kapasitas aparat dan pemantapan infrastruktur yang berhubungan dengan HAM.

Selain di bidang HAM, menurut Wirajuda, Kanada juga dapat mengembangkan dukungan nyata dengan menignkatakan investasi dan perdagangan dengan Indonesia, serta dalam bentuk tukar menukar pengalaman dan informasi dalam upaya pemberantasan korupsi.

Sementara itu dalam konteks pemulihan ekonomi Indonesia, Menlu Wirajuda mengungkapkan keinginan Indonesia agar Kanada bersedia melakukan "debt swap". Italia, Jerman dan Inggris, katanya, telah menyatakan kesediaan untuk membicarakan "debt swap arrangement". Debt swap yang ditawarkan Indonesia mencapai bilangan US$ 191 juta dalam kerangka ODA (overseas development agency).

Menlu Mackay menyatakan tertarik untuk membicarakan lebih lanjut masalah "debt swap" setelah berkonsultasi dulu dengan Menteri Keuangan.

Dalam pertemuan bilateral tersebut Menlu Hassan Wirajuda didampingi Duta Besar RI untuk Kanada Djoko Hardono, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Deplu Eddi Hariyadhi, Direktur Amerika Utara dan Tengah Hary Purwanto, beberapa pejabat diplomatik KBRI Ottawa dan Kasubdit II Direktorat Amerika Utara dan Tengah. antara/abi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar